CARA
KERJA LARUTAN PENYANGGA
A.
Tujuan
Untuk mengetahui nilai pH dan sifat asam basa dalam larutan penyangga.
B.
Landasan Teori
Larutan
penyangga, buffer, atau dafar adalah campuran asam lemah dengan garamnya dari
basa kuat atau campuran basa lemah dengan garamnya dari asam kuat. Misalnya, CH3COOH
dengan larutan CH3COONa dan larutan NH3 dengan larutan NH4Cl.
Campuran larutan ini mempunyai sipat penyangga (penahan) terhadap usaha untuk
mengubah pH, artinya penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau penambahan air
tidak mengubah pH larutan.
Dalam
industri atau kedokteran, kadang-kadang diperlukan larutan penyangga. Dalam
darah ditubuh kita pun terdapat larutan penyangga ysng berfungsi untuk
mempertahankan pH darah.
Dalam
larutan penyangga yang mengandung asam lemah dengan garamnya, dapat ditemukan
konsentrasi ion H+ dengan rumus:
[H+]
= Ka mol asam lemah Ka : tetapan kesetimbangan asam
mol basa konjugat
Dalam
larutan penyangga yang mengandung basa lemah dengan garamnya, dapat ditentukan
konsentrasi ion OH- dengan rumus:
[OH-]= Kb mol basa lemah Kb:
tetapan kesetimbangan basa
mol asam konjugat
C.
Alat
dan Bahan
·
Gelas
Kimia
·
Natrium
asetat 0,1 M
·
Larutan
asam asetat 0,1 M
·
HCl
0,1 M
·
NaOH
0,1 M
·
NH4OH
0,1 M
·
Indikator
pH universal
D.
Cara
Kerja
1.
Campurkan
2,5 mL larutan asam asetat 0,1 M dengan 2,5 M larutan natrium asetat 1 M dan
homogenkan, kemudian bagi larutan menjadi lima masing-masing 100 mL, masukan ke
dalam gelas kimia dan beri nomor 1 sampai 5!
2.
Hitung
pH larutan sebelum dan sesudah dicampur secara teoritis dan catat masing-masing
pH-nya!
3.
Ukurlah
pH larutan masing-masing sebelum dan sesudah dicampur dengan indikator pH
universal dan catat masing-masing pH-nya!
4.
Pada
gelas kimia 1 tambahkan 1 tetes larutan HCl 1 M, kemudian ukurlah pH-nya dengan
indikator pH universal setelah ditambah HCl, dan hitung pH-nya secara teoritis!
5.
Pada
gelas kimia 2 tambahkan 1 tetes larutan asam asetat 1 M, kemudian ukurlah
pH-nya dengan indikator pH universal setelah ditambah asam asetat dan hitung
pH-nya secara teoritis!
6.
Pada
gelas kimia 3 tambahkan 1 tetes larutan NaOH 1 M, kemudian ukurlah pH-nya
dengan indikator pH universal setelah ditambah NaOH, dan hitung pH-nya secara
teoritis!
7.
Pada
gelas kimia 4 tambahkan 1 tetes larutan NH4OH 1 M, kemudian ukurlah
pH-nya dengan indikator pH universal setelah ditambah NH4OH, dan
hitung pH-nya secara teoritis!
8.
Pada
gelas kimia 4 tambahkan 100 mL air murni, kemudian kemudian ukurlah pH-nya
dengan indikator pH universal setelah ditambah air murni, dan hitung pH-nya
secara teoritis!
9.
Catat
semua hasil penukuran pH dan hasil perhitungan Ph yang telah anda lakukan!
E.
Data
Pengamatan
Larutan asam
asetat 1 M + natrium asetat 1 M
No.
|
Zat yang diuji
|
pH sebelum
dicampur
|
pH sesudah
dicampur
|
1.
|
CH3COONa
|
3
|
4
|
2.
|
CH3COOH
|
6
|
4
|
Penambahan
Larutan
No.
|
Zat yang diuji
|
pH
|
1.
|
Campuran 1 +
HCl 1 M
|
1
|
2.
|
Campuran 2 +
asam asetat 1 M
|
4
|
3.
|
Campuran 3 +
NaOH 1 M
|
14
|
4.
|
Campuran 4 +
NH4OH 1 M
|
4
|
F.
Kesimpulan
1.
Larutan CH3COOH
dan CH3COONa merupakan larutan peyangga yang terdiri dari asam lemah
dengan basa konjugasi/garam
2.
Larutan CH3COONa
bertindak sebagai basa konjugasi/garam
3.
Larutan CH3COOH
bertindak sebagai asam lemah
4.
Perbandingan
antara pH awal dengan pH setelah penambahan HCl, NaOH maupun air adalah menurut teori tetap, namun dalam
penambahan sedikit asam/basa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar